Terkini.id, Jakarta - Dua puluh Kartu Keluarga (KK) sebanyak enam puluh empat anggota keluarga tinggal dalam satu atap, dikarantina masal secara mandiri, setelah salah satu anggotanya positif terkena Covid-19.
Heru yang pernah bandel saat dirinya di vonis oleh Puskesmas bahwa dirinya terkena C-19, karena tidak percaya belum adanya hasil lab. Namun, akhirnya dia pasrah setelah bebarapa hari menunggu hasil lab, hasil laboratorium membuktikan dirinya terpapar Covid-19.
Akhirnya seluruh keluarga sebanyak enam puluh empat anggota keluarganya harus menanggung akibatnya, yaitu harus menjalani karantina mandiri masal, mengikuti prosedur tetap (Protap) pemerintah.
Nardji Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Ormas Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) tergugah rasa empatinya untuk memberikan bantuan kepada keluarga Heru yang sedang menjalani karantina mandiri.
Nardji beserta anggotanya se Jakarta Pusat, mengadakan saweran untuk memberikan bantuan kepada yang sedang di Karantina, karena menurutnya, ini semua mengundang rasa ingin meringankan dan menjaga masa karantina mereka.

"Biar keluarganya tetap stay di dalam rumah dengan menjaga dampak penularan ke tetangga maka kita memberikan Bansos berupa makanan pokok yaitu Beras, Minyak, Telur dan Mie," jelas Nardji kepada jakarta.terkini.idmerasa iba terhadap keluarga yang sedang dikarantina, di halaman mertua rumah Heru Jln. Juanda 3 Gang12 RT/RW 02-02, Kel. kebon kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, Selasa 15 April 2020.
Dilokasi yang sama ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta Irma saat mengahadiri Baksos tersebut dia mengatakan, kepada semua anggota yang berkontribusi, diterima dengan baik dengan ucapan terimakasih dari kiranya dapat menginspirasi semua masyarakat.
"Untuk tidak mengucilkan dan tidak peduli dengan siapapun disekitar jika terdampak positif Covid dan harus dikarantina, justru semua harus memberikan semangat dengan membantu mereka biar waktu karantina bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.
Irma juga menambahkan, agar kepada siapa saja yang terdampak agar bisa terbuka kepada masyarakat maupun kepada aparat pemerintah dan kepada tetangga sekalipun.
"Begitupun dengan yang terdampak harusnya dapat terbuka tidak usah takut apalagi malu, biar tetangga dan kerabat juga warga bisa siap membantu," tandasnya.










