Terkini, Jakarta - Dalam rangka menyambut berkah tahun baru Islam 1447 H di bulan Muharram, Baitulmaal Muamalat (BMM) melaksanakan distribusi program “Jum’at Berkah” yang dilaksanakan secara serentak di tujuh kantor perwakilan.
Sebanyak 1.000 paket makanan telah diberikan kepada penerima manfaat yang mayoritas merupakan masyarakat sekitar kantor pusat dan perwakilan BMM, pemulung, pedagang asongan, tukang parkir, supir kendaraan umum, hingga santri yatim dan dhuafa di Pondok Pesantren.
Pelaksanaan program ini juga merupakan bentuk kontribusi BMM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-2 tentang “Tanpa Kelaparan” untuk mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat rentan.
Direktur Eksekutif BMM, Tegar Sangga Barkah mengatakan, distribusi program ini menjadi upaya untuk gambaran akurat tentang kondisi terkini masyarakat miskin di pedesaan hingga perkotaan yang kesulitan dalam mengakses makanan bergizi, sekaligus memastikan setiap rupiah yang diamanahkan oleh para donatur disampaikan secara tepat kepada mereka yang membutuhkan.
“Distribusi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan para penerima manfaat. Lebih dari itu, manfaat jangka panjangnya adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka agar bisa melanjutkan aktivitas lainnya seperti sekolah dan bekerja,” ungkap Tegar.
Berdasarkan data dari Global Hunger Index (GHI) per tahun 2024, Indonesia menduduki perangkat ke-77 dari 127 negara dengan tingkat kelaparan moderat secara global. Dalam lingkup Asia Tenggara, Indonesia menduduki perangkat ke-3 dibawah Timor Leste dan Laos.
Salah satu faktor yang diidentifikasi menjadi penyebab tingginya tingkat kelaparan di Indonesia adalah distribusi pangan yang tidak merata, utamanya di daerah pedesaan dan daerah miskin perkotaan.
Atas permasalahan tersebut, BMM yang bergerak sebagai kepanjangan tangan dari masyarakat Indonesia, menginisiasi program “Jum’at Berkah” yang tujuannya adalah untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan terhadap akses makanan bergizi.
Dalam distribusi program ini, Riski Andriyani selaku Manajer Pendistribusian BMM sekaligus pelaksana program mengatakan, melalui partisipasi aktif antara masyarakat dan BMM sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, harapannya distribusi Jum’at Berkah bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat yang membutuhkan.
“Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Mengingat ternyata masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam mengakses makanan bergizi,” papar Riski Andriyani.
Tentang Baitulmaal Muamalat
Baitulmaal Muamalat (BMM) didirikan pada tahun 2000. BMM merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang dikukuhkan oleh pemerintah dengan tugas utama menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan lainnya (ZIS DSKL). Selain itu, BMM juga merupakan Nazhir resmi yang mengelola dan mengembangkan wakaf produktif ekonomi.
Selama 25 tahun, BMM berkomitmen untuk melakukan tata kelola yang baik terutama dalam hal pendistribusian dan pendayagunaan dana ZIS DSKL guna meningkatkan kesejahteraan umat melalui program-program yang inovatif, kreatif, dan berkesinambungan, diantaranya di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dakwah, serta kemanusiaan. Selain itu, BMM juga mengemban amanah dari para mitra dalam implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR).